JABAR– Buku berjudul “Sistem Ganti Kerugian” telah diterbitkan seorang doktor muda, Dr. Weldy Jevis Saleh, SH, MH dalam Supremasi Penegakan Hukum untuk Indonesia Emas.
“Salam sejahterah buat kita semua. Buku ini, hasil dari penelitian disertasi saya, ” ucap Weldy, Selasa (9/7/2024).
Judul ini, kata Weldy diangkat karena banyaknya Penegakan Hukum yang keliru dalam penahanan, penangkapan, bahkan sampai dengan penetapan seseorang menjadi tersangka.
“Sebagai seorang Praktisi & Akademisi saya merasa terpanggil, karena banyak proses Penegakan Hukum kita yang sangat keliru dalam penetapan tersangka, terdakwa bahkan hingga diputus bebas, ” ulasnya.
Buku ini, lanjut Weldy akan menjelaskan, bagaimana tahapan dalan proses permintaan “Ganti Kerugian” akibat salah tangkap, salah penetapan tersangka dan terdakwa sampai dengan hadirnya putusan bebas atau lepas.
“Tahapan tersebut seseorang yang salah tangkap bahkan terdakwa yang diputus bebas, dapat mengajukan Ganti Kerugian kepada Negara, ” jelasnya.
Selain itu, buku ini akan menjelaskan proses serta kekosongan hukum dalam Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP) yaitu proses “Ganti Kerugian” tersebut sangat berbelit-belit sampai harus melalui proses sistem Peradilan Perdata.
“Buku ini juga dapat menjadi acuan untuk perbaikan KUHAP. Seseorang yang sudah jadi "Pesakitan" dalam proses Penegakan Hukum yang salah, langsung mendapat Ganti Kerugian tanpa harus mengajukan ganti kerugian di Pengadilan secara Perdata, ” pungkas Weldy. ***(red)