Masyarakat Kaltim Yang Mampu Bersaing Akan Berperan di IKN 

    Masyarakat Kaltim Yang Mampu Bersaing Akan Berperan di IKN 
    Dok. Seminar yang bertema “Pembangunan IKN Ditinjau Dari Perspektif Masyarakat Lokal”  yang diselenggarakan di Aula Kampus Universitas Nahdlatul Ulama,

    KALTIM - Mahasiswa asli dari Kaltim harus mampu bersaing dengan mempersiapkan diri dengan baik, bekerja keras, dan terus belajar agar  bisa menjadi pemeran utama di Ibu Kota Negara (IKN) sehingga tidak kalah dari masyarakat pendatang, seperti yang terjadi di DKI Jakarta. IKN dalam pembangunannya  nanti akan dapat mewujudkan pemerataan ekonomi di luar Jawa.
     
    Demikian yang mengemuka dalam seminar yang bertema “Pembangunan IKN Ditinjau Dari Perspektif Masyarakat Lokal”  yang diselenggarakan di Aula Kampus Universitas Nahdlatul Ulama, Jl. KH. Harun Nafsi, Kel. Rapak Dalam, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda,  Sabtu (28/1/2023) yang diterima Jabar.indonesiasatu.co.id grup. 


    Dalam acara yang diselenggarakan atas kerja sama UNU dan Forum Milenial Nusantara yang dihadiri  sekitar 50 orang, dengan narasumber Dr. Ir. Irianto Lambrie, M.M. (Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kalimantan Timur), Prof. Dr. Syahrumsyah Asri (Ketua Harian Lembaga Adat Kutai), Abraham Ingan (Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (PB Gepak). 
     
    Bertindak sebagai  keynote speaker dalam seminar ini yakni, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama/UNU, Dr. H. Farid Wadjdy, M.Pd.

    Sementara itu, Husain Firdaus, Ketua Forum Milenial Nusantara (FMN), dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada kegiatan seminar kali ini berfokus pada pembangunan IKN ditinjau dari perspektif masyarakat lokal. Harapannya nantinya para peserta seminar dapat memahami apa saja peran yang dapat dilakukan, kemudian persiapan apa saja yang harus dipelajari, serta peluang dan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dalam mengambil peran dalam pembangunan IKN.


    Pembicara dari Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kalimantan Timur, Dr. Ir. Irianto Lambrie, M.M, menyampaikan bahwa kita harus belajar dari pengalaman Suku Betawi dimana dengan adanya Ibukota di DKI Jakarta, masuk budaya dan adat  dari masyarakat luar daerah atau perantau yang  mengakibatkan eksistensi Suku Betawi di DKI Jakarta mulai teredusir dan lebih cenderung dikuasai oleh masyarakat dari luar daerah.

    "Mahasiswa asli dari Kaltim harus mampu bersaing di masa kerja nanti dengan mempersiapkan diri dengan baik, bekerja keras, dan terus belajar agar mampu menjadi pemeran utama di IKN tidak kalah dari masyarakat pendatang seperti yang terjadi di DKI Jakarta", katanya.


    Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Gerakan Pemuda Asli Kalimantan, Abraham Ingan  mengatakan bahwa pemindahan IKN akan mewujudkan pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa, meskipun awalnya terjadi pro kontra di masyarakat, namun perkembangan hari ini rata-rata sudah menyetujui pemindahan IKN. Kita harus mempersiapkan kader SDM kita dengan baik, melalui pemberian pendidikan dan pelatihan dengan baik tentu akan menghasilkan karakter-karakter masyarakat lokal yang punya daya saing dan berkualitas di berbagai bidang. 


    "Kita juga harus memperhatikan calon-calon pimpinan nasional kita pada tahapan Pemilu 2024, bagi calon yang lolos dalam tahapan pendaftaran agar diperhatikan apakah nanti dalam program kampanyenya mendukung pemindahan IKN ke Prov. Kaltim, apabila tidak maka sebagai masyarakat Kaltim kita tidak perlu memilih Capres tersebut", ujarnya.

    Pembicara lainnya, Ketua Harian Lembaga Adat Kutai, Prof. Dr. Syahrumsyah Asri mengatakan dalam pembangunan IKN dapat dilihat dari 4 segi dimensi, yaitu kelembagaan, SDM, anggaran, dan sarana prasarana. Dari segi SDM, karena SDM disini juga termasuk budaya dimana terdapat banyak sektor seperti dari aparatur. Seperti yang sudah kita ketahui bersama sudah dilakukan seleksi Badan Otorita IKN, terdapat sekitar 1.106 orang yang mengikuti seleksi calon Direktur dan setelah tes wawancara tersisa hanya 83 orang, pada akhirnya hanya 14 orang saja yang dilantik menjadi Direktur.

    "Saya berharap dari 5 Deputi di Badan Otorita IKN ada 3 orang yang merupakan masyarakat asli Kaltim, karena hal tersebut merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat lokal. Termasuk dengan para pekerja nanti yang akan begitu banyak terlibat di IKN, maka sebisa mungkin masyarakat asli Kaltim harus bisa terlibat", ungkapannya. 


    Kemudian ditinjau dari segi pembangunan infrastruktur, saya mengusulkan agar mengadopsi, kolaborasi, dan elaborasi ornamen-ornamen adat dan budaya masyarakat Kaltim, seperti atap bangunan mengadopsi konsep adat Lamin. Selanjutnya perlu dibangun gedung yang berisikan adat dan budaya Kaltim yang dapat ditempatkan di belakang bangunan utama dan berlokasi di tapal batas IKN. Namun sekali lagi ini merupakan pendapat saya pribadi dalam rangka melestarikan kebudayaan asli Kaltim.


    Apabila diihat dari segi anggaran, dengan ramainya pembicaraan terkait ketidakmampuan keuangan negara untuk mendukung pembangunan IKN dan sulitnya menarik investasi dari negara lain, namun apabila dalam satu tahun Pemprov Kaltim tidak memberikan devisa kepada pusat, IKN akan dapat dibangun melalui anggaran yang didapat dari potensi kekayaan sumber daya alam daerah Kaltim, sehingga nantinya dilihat pembangunan IKN seakan dibangun dari Kaltim untuk masyarakat Indonesia.

    Seminar  bertema “Pembangunan IKN Ditinjau Dari Perspektif Masyarakat Lokal”  merupakan inisiasi yang kesekian kali dari Forum Milenial Nusantara dalam rangka sosialisasi kepada kalangan mahasiswa terkait pemindahan IKN serta mengedukasi kaum milenial, khususnya mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN.***(MR)

    ikn nusantara kaltim samarinda ikn sdm kaltim
    Suferi

    Suferi

    Artikel Sebelumnya

    Aktivis Nasional Dian Assafri Menyarankan...

    Artikel Berikutnya

    LLDIKTI IV Jabar Banten Serahkan Ijin Pendirian...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Patroli Polsek Kotabaru Sambangi Alfamart Jomin Cegah Guantibmas
    Patroli Strong Point Polsek Kotabaru Sambangi Pemukiman Warga Cegah Terjadinya Guantibmas
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"

    Ikuti Kami